Teknologi sekarang semakin berkembang. Perkembangan teknologi ini
juga sangat terasa manfaatnya bagi dunia militer. Salah satu diantara sekian
banyak teknologi itu adalah pembuatan rompi dari serat pisang Abaka. Serat
abaka ini dikenal memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga dibuatlah
rompi atau kevlar tersebut dari serat abaka. Serat abaka ini memiliki kemampuan
untuk meredam getaran yang super hebat dari peluru yang datang ke arah rompi
kevlar tersebut.
Berikut ini merupakan gambar dari Pisang abaka, serat abaka dan
bagian-bagian lain dari pisang Abaka
Serat
abaka ini memiliki kandungan selulosa yang sangat tinggi yaitu sekitar 60-65 %
. Serat yang telah dihasilkan tersebut kemudian di gulung menjadi benang yang
akan dijahit menjadi salah satu bahan utama pembuatan kevlar.
Prinsip
kerja rompi anti peluru atau kevlar adalah
dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara
menggunakan lapisan-lapisan kevlar untuk menyerap energi laju tersebut dan
memecahnya ke penampang rompi anti peluru yang luas, sehingga energi tersebut tidak
cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus rompi anti peluru.
Analoginya
seperti laju bola yang dapat ditahan oleh jaring gawang. Jaring gawang terdiri
dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain. Apabila bola
tertangkap oleh jaring gawang, maka energi kinetik bola tersebut akan diserap
oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali di sekitarnya bertambah panjang dan
kemudian tekanan tali akan dialirkan ke tiang gawang.
Dalam
menyerap laju energi peluru, kevlar mengalami deformasi yang menekan ke arah
dalam, tekanan kedalam ini akan diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna.
Batas maksimal penekanan kedalam tidak boleh lebih dari 44 mm. Jika batasan
tersebut dilewati, maka pengguna rompi anti peluru akan mengalami luka dalam
yang tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa.
Anggapan
bahwa pemakai rompi anti peluru dapat terhindar sepenuhnya dari cidera yang
dihasilkan oleh tembakan adalah salah. Perlu ditekankan sekali lagi, bahwa
fungsi utama rompi anti peluru hanyalah untuk menahan peluru. Sehingga peluru
tidak sampai masuk ke dalam tubuh pemakai rompi anti peluru.
Tidak
jarang akibat tekanan yang ditimbulkan peluru tadi, pemakai rompi anti peluru
akan menderita luka memar hingga patah tulang. Tentunya cidera juga tergantung
dari jenis rompi anti peluru yang digunakan. Ini menunjukkan bahwa istilah rompi
anti peluru (bullet proof vest) tidaklah tepat, istilah yang benar adalah rompi
balistik (ballistic vest).