Yiak sesuai judulnya. Kita sama sama bertanya apakah yang dimaksud dengan anti oksidan itu?
Anti oksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Terus apa hubungannya ama kita sih? (please deh yah ga usah bilang "wow sambil koprol" wkwwkw). Ya jelas ada dong, Zat antioksidan akan membantu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas yang merupakan cikal bakal penyebab kanker. Radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya. Radikal bebas merupakan spesi yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi. Jika tidak ada zat antioksidan dalam tubuh, maka radikal bebas akan mencari pasangan dalam tubuh (ini merupakan penyebab kanker) untuk menuju kestabilan.
Nah apa sih zat yang memiliki anti oksidan itu?
Antioksidan alami dapat ditemukan pada sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan berkayu. Metabolit sekunder dalam tumbuhan yang berasal dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, steroid/ triterpenoid.
Berikut ini adalah 8 makanan penghasil antioksidan alami bersumber dari waspada online
1. Pasta Gandum
Pada awalnya pasta gandum diyakini bisa mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung koroner karena kandungan seratnya yang tinggi, namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut terbukti bahwa kandungan polifenol dalam pasta gandum tersebut yang paling berperan.
2. Popcorn
Penelitian mengungkap bahwa popcorn memiliki kandungan polifenol 4 kali lebih besar daripada pada buah-buahan. Ini menjadikan popcorn sebagai salah satu pilihan snack sehat Anda.
3. Telur
Telur kaya akan kandungan antioksidan yaitu lutein. Lutein berfungsi melindungi mata dari katarak dan mencegah kerusakan mata. Meski kandungan lutein pada telur jauh lebih kecil daripada pada bayam, tetapi lutein pada telur diserap tubuh 3 kali lebih efektif.
4. Kacang
Semua jenis kacang, memiliki kandungan polifenol antioksidan terutama senyawa asam p-coumaric. Zat ini secara langsung meningkatkan kadar antioksidan hingga 22%. Antioksidan di dalam kacang yang disangrai sama dengan antioksidan di dalam strawberry dan blueberry, bahkan melebihi apel, wortel, dan buah bit.
5. Yogurt
Satu cangkir yogurt memiliki kandungan riboflavin tinggi dan mampu mencukupi kebutuhan riboflavin harian Anda sebesar 25%. Meskipun bukan antioksidan, riboflavin berperan dalam menunjang tugas antioksidan. Jika kekurangan riboflavin maka, antioksidan tidak bisa menghancurkan radikal bebas secara utuh dalam tubuh kita.
6. Minyak canola
Minyak canola mengandung Alphatocopherol, yaitu antioksidan yang terdapat pada vitamin E. Di samping itu minyak canola menjadi sumber lemak tak jenuh tunggal, alfa-linolenat, asam lemak Omega-3 yang bisa digunakan sebagai pengganti mentega untuk mengurangi kadar kolesterol LDL dan melindungi kesehatan jantung Anda.
7. Susu
Susu mengandung carotenoid, beta-karoten, dan lutein. Ada baiknya jika Anda memilih susu dengan kandungan lemak yang lebih rendah, untuk mengurangi asupan lemak jenuh dalam tubuh Anda.
8. Pemanis Alami
Selama ini mungkin Anda hanya menggunakan gula sebagai pemanis makanan. Gula memang bisa memberikan rasa manis, tapi juga memicu lonjakan gula darah dalam tubuh. Sebaliknya, pemanis alami seperti madu akan meningkatkan kadar antioksidan yang diproduksi dalam tubuh Anda.
Anti oksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Terus apa hubungannya ama kita sih? (please deh yah ga usah bilang "wow sambil koprol" wkwwkw). Ya jelas ada dong, Zat antioksidan akan membantu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas yang merupakan cikal bakal penyebab kanker. Radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya. Radikal bebas merupakan spesi yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi. Jika tidak ada zat antioksidan dalam tubuh, maka radikal bebas akan mencari pasangan dalam tubuh (ini merupakan penyebab kanker) untuk menuju kestabilan.
Nah apa sih zat yang memiliki anti oksidan itu?
Antioksidan alami dapat ditemukan pada sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan berkayu. Metabolit sekunder dalam tumbuhan yang berasal dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, steroid/ triterpenoid.
Berikut ini adalah 8 makanan penghasil antioksidan alami bersumber dari waspada online
1. Pasta Gandum
Pada awalnya pasta gandum diyakini bisa mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung koroner karena kandungan seratnya yang tinggi, namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut terbukti bahwa kandungan polifenol dalam pasta gandum tersebut yang paling berperan.
2. Popcorn
Penelitian mengungkap bahwa popcorn memiliki kandungan polifenol 4 kali lebih besar daripada pada buah-buahan. Ini menjadikan popcorn sebagai salah satu pilihan snack sehat Anda.
3. Telur
Telur kaya akan kandungan antioksidan yaitu lutein. Lutein berfungsi melindungi mata dari katarak dan mencegah kerusakan mata. Meski kandungan lutein pada telur jauh lebih kecil daripada pada bayam, tetapi lutein pada telur diserap tubuh 3 kali lebih efektif.
4. Kacang
Semua jenis kacang, memiliki kandungan polifenol antioksidan terutama senyawa asam p-coumaric. Zat ini secara langsung meningkatkan kadar antioksidan hingga 22%. Antioksidan di dalam kacang yang disangrai sama dengan antioksidan di dalam strawberry dan blueberry, bahkan melebihi apel, wortel, dan buah bit.
5. Yogurt
Satu cangkir yogurt memiliki kandungan riboflavin tinggi dan mampu mencukupi kebutuhan riboflavin harian Anda sebesar 25%. Meskipun bukan antioksidan, riboflavin berperan dalam menunjang tugas antioksidan. Jika kekurangan riboflavin maka, antioksidan tidak bisa menghancurkan radikal bebas secara utuh dalam tubuh kita.
6. Minyak canola
Minyak canola mengandung Alphatocopherol, yaitu antioksidan yang terdapat pada vitamin E. Di samping itu minyak canola menjadi sumber lemak tak jenuh tunggal, alfa-linolenat, asam lemak Omega-3 yang bisa digunakan sebagai pengganti mentega untuk mengurangi kadar kolesterol LDL dan melindungi kesehatan jantung Anda.
7. Susu
Susu mengandung carotenoid, beta-karoten, dan lutein. Ada baiknya jika Anda memilih susu dengan kandungan lemak yang lebih rendah, untuk mengurangi asupan lemak jenuh dalam tubuh Anda.
8. Pemanis Alami
Selama ini mungkin Anda hanya menggunakan gula sebagai pemanis makanan. Gula memang bisa memberikan rasa manis, tapi juga memicu lonjakan gula darah dalam tubuh. Sebaliknya, pemanis alami seperti madu akan meningkatkan kadar antioksidan yang diproduksi dalam tubuh Anda.